Kreatifitas bukanlah bakat alam yang tidak perlu diasah dan dimaksimalkan. Seperti pisau yang harus selalu diasah agar tetap tajam dan siap digunakan. Makin sering kita mengasah kreatifitas maka makin kreatiflah kita. Mungkin kalian bisa lihat bahwa populeritas start up Indonesia sedang naik. Mau tahu kenapa? Karena sekarang mulai muncul komunitas-komunitas kreatif sepertiFOWAB, Startup Lokal, Suwec, Bancakan, dan Roti Fresh. Merekalah yang menarik para pendekar start up Indonesia untuk turun gunung dan lebih bersosialisasi sehingga bisa dikenal publik.
Komunitas-komunitas kreatif seperti itu sangat membantu para praktisi kreatif untuk lebih meningkatkan kreatifitas mereka. Kenapa? Karena dengan melihat kreatifitas di sekeliling kita, pasti kita akan terpacu dan tidak mau kalah dengan yang lain. Kita juga ingin menunjukkan kemampuan kita. Secara tidak langsung akan memunculkan kompetisi dimana teman-teman yang tergabung dalam komunitas kreatif ini akan berlomba-lomba untuk berkreatifitas untuk menunjukkan kemampuannya. Mantan pegawai Google Thomas Korte yang mendirikan Angel Pad, sebuah angle investor di US mengatakan “You want smart people around you. That’s the secret sauce down at Google”, bahwa salah satu kelebihan bekerja di Google adalah kita dikelilingi orang-orang kreatif.
Dulu saya pernah menulis tentang kantor untuk para freelancer
di blog sayaThinkRooms. Mungkin teman-teman yang sudah membaca bisa menyebut kantor itu semacan hacker space, ruang kreatif, atau apapun istilahnya itu. Di tulisan itu salah satu teman freelance Richard Fang dari Jurus Grafismenuliskan komentar bagaimana kalau kita memulai dengan Work at Jelly yang bisa dilihat di http://www.workatjelly.com/. Penasaran, saya pun membuka website itu dan melihat idenya sangat menarik. Orang-orang kreatif berkumpul di suatu tempat untuk sekedar kerja, belajar, atau berdiskusi. Masing-masing membawa laptop dan perlengkapan sendiri. Masing-masing bisa sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tapi dengan berkumpulnya teman-teman kreatif maka secara tidak langsung kita akan menyerap ilmu dan kreatifitas selama kegiatan itu. Kalian bisa lihat videonya disini.
di blog sayaThinkRooms. Mungkin teman-teman yang sudah membaca bisa menyebut kantor itu semacan hacker space, ruang kreatif, atau apapun istilahnya itu. Di tulisan itu salah satu teman freelance Richard Fang dari Jurus Grafismenuliskan komentar bagaimana kalau kita memulai dengan Work at Jelly yang bisa dilihat di http://www.workatjelly.com/. Penasaran, saya pun membuka website itu dan melihat idenya sangat menarik. Orang-orang kreatif berkumpul di suatu tempat untuk sekedar kerja, belajar, atau berdiskusi. Masing-masing membawa laptop dan perlengkapan sendiri. Masing-masing bisa sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tapi dengan berkumpulnya teman-teman kreatif maka secara tidak langsung kita akan menyerap ilmu dan kreatifitas selama kegiatan itu. Kalian bisa lihat videonya disini.
Aura yang diciptakan saat berkumpul dengan teman-teman kreatif itu akan terasa memacu kita untuk berkreatifitas. Saya saja melihat videonya ingin segera merealisasikan ide ini. Berbicara dengan teman-teman dari FOWAB mereka memberi saran mungkin dibikin lebih spesifik bisa lebih baik. Misalnya minggu ini para web developer dan designer. Kemudian minggu berikutnya teman-teman dari dunia fotografi dan design grafis, lalu para penulis dan blogger, dan seterusnya. Sangat menarik untuk direalisasikan.
Dengan tulisan ini saya mengundang secara tidak langsung untuk teman-teman apakah tertarik untuk merealisasikan kegiatan ini? Kita berkumpul di satu tempat bukan untuk presentasi seperti kegiatan FOWAB sebelumnya tapi untuk bekerja bersama di satu tempat. Beberapa teman-teman sudah tertarik, bagaimana denganmu?
sumber : http://www.ruangfreelance.com/2010/10/29/menjadi-kreatif-ditengah-teman-teman-kreatif/
sumber : http://www.ruangfreelance.com/2010/10/29/menjadi-kreatif-ditengah-teman-teman-kreatif/
0 komentar:
Posting Komentar