Kreatifitas bukanlah bakat alam yang tidak perlu diasah dan dimaksimalkan. Seperti pisau yang harus selalu diasah agar tetap tajam dan siap digunakan. Makin sering kita mengasah kreatifitas maka makin kreatiflah kita. Mungkin kalian bisa lihat bahwa populeritas start up Indonesia sedang naik. Mau tahu kenapa? Karena sekarang mulai muncul komunitas-komunitas kreatif sepertiFOWAB, Startup Lokal, Suwec, Bancakan, dan Roti Fresh. Merekalah yang menarik para pendekar start up Indonesia untuk turun gunung dan lebih bersosialisasi sehingga bisa dikenal publik.
Komunitas-komunitas kreatif seperti itu sangat membantu para praktisi kreatif untuk lebih meningkatkan kreatifitas mereka. Kenapa? Karena dengan melihat kreatifitas di sekeliling kita, pasti kita akan terpacu dan tidak mau kalah dengan yang lain. Kita juga ingin menunjukkan kemampuan kita. Secara tidak langsung akan memunculkan kompetisi dimana teman-teman yang tergabung dalam komunitas kreatif ini akan berlomba-lomba untuk berkreatifitas untuk menunjukkan kemampuannya. Mantan pegawai Google Thomas Korte yang mendirikan Angel Pad, sebuah angle investor di US mengatakan “You want smart people around you. That’s the secret sauce down at Google”, bahwa salah satu kelebihan bekerja di Google adalah kita dikelilingi orang-orang kreatif.
Dulu saya pernah menulis tentang kantor untuk para freelancer